SOLO – Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr. dr. Flora Ramona Sigit
Prakoeswa, M.Kes, Sp.D.V.E., Dipl.STD-HIV/AIDS, FINSDV, FAADV memberikan tips
agar pemudik tetap sehat dan nyaman saat bepergian.
“Saat mudik Lebaran,
pemudik diimbau untuk menjaga kesehatan selama perjalanan, baik ketika menggunakan
kendaraan pribadi maupun transportasi umum,” kata Flora Ramona Sigit Prakoeswa,
Kamis (27/3/2025).
Berikut memberikan 8 tips
menjaga kesehatan selama perjalanan mudik Lebaran:
1. Persiapkan obat-obatan
pribadi sebelum berangkat.
2. Selain obat-obatan
pribadi, pemudik juga disarankan membawa perlengkapan P3K.
3. Membawa bekal makanan
dan minuman sendiri untuk menghindari makanan yang kurang higienis.
4. Kenakan pakaian yang
nyaman, karena memilih pakaian yang nyaman juga penting untuk menjaga
kenyamanan selama perjalanan.
5. Gunakan masker dan hand
sanitizer bagi pemudik yang menggunakan kendaraan umum. Masker dan hand
sanitizer menjadi perlengkapan wajib.
6. Perhatikan kondisi
fisik dan jadwal istirahat pemudik. Bagi yang membawa kendaraan pribadi harus
menjaga stamina dan tidak memaksakan diri.
7. Hindari perjalanan di
malam hari, karena perjalanan malam hari lebih berisiko kecelakaan.
8. Waspadai penyakit yang
sering muncul saat mudik.
“Sebelum pulang kampung, pemudik
dianjurkan untuk membawa obat-obatan pribadi, terutama bagi yang memiliki
kondisi kesehatan tertentu,” ujarnya.

Flora mengingatkan, jika seseorang memiliki penyakit, seperti asma, dermatitis atopik, atau artritis, maka obat-obatan harus dipersiapkan dengan baik sebelum perjalanan. Hal ini penting karena mencari obat di perjalanan atau di tempat tujuan bisa sulit.
“Selain itu, membawa
perlengkapan P3K juga sangat dianjurkan untuk mengantisipasi kejadian tak
terduga seperti luka kecil akibat goresan atau lecet. Oleh karena itu, pemudik
sebaiknya menyediakan perban, plester, dan antiseptik dalam tas mereka,” katanya.
Persiapan lainnya yang tak
kalah penting adalah membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Ia menyarankan
agar pemudik membawa makanan yang ringan serta nasi dengan lauk kering seperti
kering tempe atau abon. Dengan membawa makanan sendiri, risiko terkena diare
akibat makanan yang kurang higienis di tempat pemberhentian dapat diminimalisir.
“Asupan air putih juga
perlu diperhatikan agar pemudik tidak mengalami dehidrasi selama perjalanan,
terutama saat masih menjalankan ibadah puasa,” tuturnya.
Dalam hal kenyamanan,
pakaian yang digunakan selama perjalanan juga harus diperhatikan. Flora menyarankan
pemudik untuk mengenakan pakaian yang longgar, nyaman, dan menyerap keringat
agar perjalanan tetap menyenangkan serta terhindar dari iritasi kulit. Selain
itu, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan umum, masker dan hand sanitizer
menjadi perlengkapan wajib.
“Mengingat kondisi
kesehatan penumpang lain tidak dapat diprediksi, penggunaan masker dan hand
sanitizer dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit seperti batuk,
pilek, atau infeksi saluran pernapasan,” tegasnya.
Pemudik yang mengendarai
kendaraan sendiri juga harus menjaga stamina dan tidak memaksakan diri. Dirinya
menekankan pentingnya istirahat yang cukup sebelum perjalanan agar tetap
waspada di jalan.
Tidur yang cukup, makan
makanan bergizi, serta mengatur jadwal berkendara dengan bergantian bersama
partner dapat membantu menjaga konsentrasi selama di perjalanan.
Selain itu, ia juga
menyarankan agar pemudik menghindari perjalanan di malam hari karena berisiko
lebih tinggi terhadap kecelakaan. Menurutnya, waktu terbaik untuk berangkat
adalah pagi hari setelah sahur, ketika kondisi tubuh masih segar dan tingkat
kewaspadaan lebih tinggi.
Selain persiapan fisik,
pemudik juga harus mewaspadai beberapa penyakit yang sering muncul selama
perjalanan, seperti diare akibat makanan yang tidak higienis dan infeksi
saluran pernapasan akibat lingkungan yang kurang bersih.
Jika tujuan mudik berada
di daerah endemik penyakit tertentu seperti malaria atau TBC, Flora menyarankan
agar pemudik melakukan pencegahan yang diperlukan, termasuk membawa obat-obatan
yang sesuai.
Ia juga menambahkan bahwa
kondisi lingkungan di tempat tujuan harus diperhatikan, terutama jika daerah
tersebut sedang mengalami musim hujan atau berisiko tinggi terhadap penyakit
tertentu. Dengan persiapan yang matang, pemudik dapat menjalani perjalanan
dengan lebih aman dan nyaman.
Flora menekankan bahwa
mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, setiap pemudik harus
memastikan segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan baik agar perjalanan
mudik tetap sehat dan selamat hingga sampai di kampung halaman.