SOLO - Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengikuti UMS Mobility Program periode Maret-Juli 2025. Program dilaksanakan di Faculty of Law Universiti Utara Malaysia (UUM).
UMS Mobility Program
adalah program pertukaran mahasiswa UMS ke sejumlah negara. Program pertukaran
periode Maret-Juli kali ini merupakan implementasi kerja sama internasional
antara Fakultas Hukum UMS dan Faculty of Law UUM.
Sedangkan ketiga mahasiswa
dari Fakultas Hukum (FH) yang ke Malaysia adalah Febriana Puja Anggrita, Qori'atul
Hidayah, dan Mada Nafas Ramadhani. Mereka akan mengikuti kuliah reguler di UUM
selama satu semester. Nantinya, mata kuliah yang mereka pelajari di UUM akan
dikonversikan dengan beberapa mata kuliah di Fakultas Hukum UMS.
“Program ini memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan budaya dan
sosial. Tujuannya untuk memperkuat pengalaman lintas budaya dan jejaring
internasional. Jadi tidak hanya akademik saja,” ujar Wakil Dekan I Fakultas Hukum
UMS Wardah Yuspin, SH., M.Kn., Ph.D melalui siaran pers Humas UMS, Kamis (24/4/2025).
UMS Mobility Program diharapkan
menjadi langkah awal dari kolaborasi jangka panjang antara kedua fakultas,
serta menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani mengambil peluang
belajar lintas negara dan budaya.
Wardah turut mengapresiasi
keterlibatan mahasiswa dalam program tersebut. Dia berpandangan bahwa
pengalaman internasional akan memperkaya perspektif mahasiswa dalam studi
hukum.
“Kami juga percaya bahwa
UMS Mobility membekali mereka (mahasiswa) dengan kompetensi global yang sangat
dibutuhkan di era saat ini,” ungkapnya.
Salah satu peserta UMS
Mobility Program, Febriana Puja Anggrita, membagikan pengalaman berkesannya
saat mengikuti acara "Eid Mubarak Celebration 2025" di Dataran
Perdana, UUM, pada Selasa, 22 April 2025 lalu. Acara itu mempertemukan
mahasiswa lokal dan internasional, dosen, serta staf akademik untuk merayakan
Hari Raya Idul Fitri.
Acara menghadirkan bazar
makanan tradisional dari berbagai etnis dan negara, termasuk sajian khas
seperti rendang, nasi lemak, sate, hingga aneka kue tradisional Malaysia.
Diiringi hiburan musik dari berbagai negara, seperti Indonesia dan Uzbekistan,
perayaan menjadi panggung kolaborasi budaya yang mendalam dan emosional.
"Sebagai mahasiswa
hukum yang biasanya sibuk dengan teori dan diskusi serius, momen seperti ini
jadi penyegar yang menyenangkan. Di sinilah kami bisa merasakan budaya Malaysia
dengan cara yang paling hangat dan inklusif," ujar Febriana.
Selain menghadiri Eid
Mubarak Celebration, peserta UMS Mobility Program juga mengikuti kegiatan
alumni sharing session. Agenda tersebut menjadi wadah berdiskusi dengan alumni
UUM dari berbagai negara.
Kegiatan ini memberikan
wawasan tambahan sekaligus memperkuat jejaring internasional yang menjadi salah
satu misi program mobilitas ini. “Kami bisa berdiskusi dengan alumni UUM dari
berbagai negara tentang peluang karier global dan pengalaman akademik
internasional,” ucap Febriana.