SOLO – Suasana Lebaran di
Indonesia menjadi sesuatu yang berkesan bagi mahasiswa asing yang kuliah di Universitas
Muhammadiyah Surakarta (UMS). Mereka merasakan suasana Idulfitri yang hangat
meskipun jauh dari keluarga.
Seperti yang dirasakan
Basheer Anwar Ibrahim Raje, mahasiswa asing asal Yaman. Ia sudah tiga kali ini
merasakan suasana Lebaran di Indonesia karena belum pernah kembali ke negaranya
saat Lebaran. Meskipun jauh dari keluarga, Basheer merasa senang karena suasana
Idulfitri di Indonesia sangat hangat.
“Alhamdulillah, vibes-nya
bagus. Orang Indonesia adalah orang-orang yang penuh rahmat dan baik hati.
Ketika bertemu dosen atau mahasiswa lain, mereka selalu menyapa dengan Assalamualaikum
dan mengucapkan ‘Selamat Idulfitri,” kata Basheer Anwar Ibrahim Raje melalui
siaran pers Humas UMS, Selasa (1/4/2025).
Saat Lebaran di Indonesia,
ia merasakan kebersamaan yang mirip dengan yang ada di kampung halamannya. Jika
berkunjung ke rumah dosen, ada makanan dan minuman.
“Rasanya seperti di Yaman,
jadi tidak merasa kehilangan suasana lebaran,” ucapnya.
Basheer biasanya
melaksanakan salat Idulfitri di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS bersama mahasiswa
lainnya. Menurutnya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara perayaan Idulfitri
di Indonesia dan di Yaman.
“Di sini dan di Yaman
hampir sama, orang-orang melaksanakan salat Id, bertakbir sebelum salat, lalu
bersalaman setelahnya. Setiap rumah menyediakan makanan untuk tamu yang datang,”
ungkapnya.
Ia juga menyebut adanya
tradisi pemberian uang lebaran kepada anak-anak di Yaman, yang serupa dengan
budaya di Indonesia.
“Di Yaman, orang tua
memberikan uang kepada anak-anak, sekitar Rp100.000 jika dikonversikan.
Sementara di Indonesia, anak-anak biasanya menerima Rp5.000 hingga Rp50.000,
tergantung kedekatan keluarga,” jelasnya.
Saat libur lebaran yang
cukup panjang, Basheer biasanya menghabiskan waktu bersama teman-teman sesama
mahasiswa asal Yaman maupun mahasiswa Indonesia. Ia juga pernah diajak
merayakan Lebaran di luar kota.
“Pernah sekali saya pergi
ke Yogyakarta untuk bertemu teman-teman,” kenangnya.
Ketika ditanya mengenai
kondisi di Yaman, Basheer mengungkapkan keprihatinannya terhadap konflik yang
masih terjadi di negaranya.
“Saya berharap situasi di
Yaman segera membaik, tidak ada lagi perang, dan Amerika serta UK berhenti
menyerang kami,” harapnya.
Meskipun jauh dari
keluarga, Basheer merasa bersyukur karena keluarganya berada di daerah yang
aman dari konflik. Namun, ia tetap memikirkan kondisi negaranya dan berdoa
untuk keselamatan mereka.
“Saya ingin sekali
merayakan Idulfitri bersama keluarga di Yaman, tetapi biaya perjalanan sangat
mahal. Jika pulang, saya mungkin sulit kembali lagi ke Indonesia,” katanya.
Sebagai mahasiswa semester
empat, Basheer memiliki harapan besar selama Idul Fitri tahun.
“Saya berharap bisa sukses
dalam studi, lulus tepat waktu, dan diberikan taufik serta hidayah untuk terus
berbuat amal saleh,” pungkasnya.