• Jelajahi

    Copyright © radar jawa
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kuliah di UMS, Mahasiswa Yaman Rasakan Kehangatan Suasana Lebaran di Indonesia

    Last Updated 2025-04-29T23:05:40Z

    Basheer Anwar Ibrahim Raje, mahasiswa asing asal Yaman yang kuliah di UMS merasakan kehangatan suasana Lebaran di Indonesia. Foto: Ist.  


    SOLO – Suasana Lebaran di Indonesia menjadi sesuatu yang berkesan bagi mahasiswa asing yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Mereka merasakan suasana Idulfitri yang hangat meskipun jauh dari keluarga.

     

    Seperti yang dirasakan Basheer Anwar Ibrahim Raje, mahasiswa asing asal Yaman. Ia sudah tiga kali ini merasakan suasana Lebaran di Indonesia karena belum pernah kembali ke negaranya saat Lebaran. Meskipun jauh dari keluarga, Basheer merasa senang karena suasana Idulfitri di Indonesia sangat hangat.

     

    “Alhamdulillah, vibes-nya bagus. Orang Indonesia adalah orang-orang yang penuh rahmat dan baik hati. Ketika bertemu dosen atau mahasiswa lain, mereka selalu menyapa dengan Assalamualaikum dan mengucapkan ‘Selamat Idulfitri,” kata Basheer Anwar Ibrahim Raje melalui siaran pers Humas UMS, Selasa (1/4/2025).

     

    Saat Lebaran di Indonesia, ia merasakan kebersamaan yang mirip dengan yang ada di kampung halamannya. Jika berkunjung ke rumah dosen, ada makanan dan minuman.

     

    “Rasanya seperti di Yaman, jadi tidak merasa kehilangan suasana lebaran,” ucapnya.

     

    Basheer biasanya melaksanakan salat Idulfitri di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS bersama mahasiswa lainnya. Menurutnya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara perayaan Idulfitri di Indonesia dan di Yaman.

     

    “Di sini dan di Yaman hampir sama, orang-orang melaksanakan salat Id, bertakbir sebelum salat, lalu bersalaman setelahnya. Setiap rumah menyediakan makanan untuk tamu yang datang,” ungkapnya.

     

    Ia juga menyebut adanya tradisi pemberian uang lebaran kepada anak-anak di Yaman, yang serupa dengan budaya di Indonesia.

     

    “Di Yaman, orang tua memberikan uang kepada anak-anak, sekitar Rp100.000 jika dikonversikan. Sementara di Indonesia, anak-anak biasanya menerima Rp5.000 hingga Rp50.000, tergantung kedekatan keluarga,” jelasnya.

     

    Saat libur lebaran yang cukup panjang, Basheer biasanya menghabiskan waktu bersama teman-teman sesama mahasiswa asal Yaman maupun mahasiswa Indonesia. Ia juga pernah diajak merayakan Lebaran di luar kota.

     

    “Pernah sekali saya pergi ke Yogyakarta untuk bertemu teman-teman,” kenangnya.

     

    Ketika ditanya mengenai kondisi di Yaman, Basheer mengungkapkan keprihatinannya terhadap konflik yang masih terjadi di negaranya.

     

    “Saya berharap situasi di Yaman segera membaik, tidak ada lagi perang, dan Amerika serta UK berhenti menyerang kami,” harapnya.

     

    Meskipun jauh dari keluarga, Basheer merasa bersyukur karena keluarganya berada di daerah yang aman dari konflik. Namun, ia tetap memikirkan kondisi negaranya dan berdoa untuk keselamatan mereka.

     

    “Saya ingin sekali merayakan Idulfitri bersama keluarga di Yaman, tetapi biaya perjalanan sangat mahal. Jika pulang, saya mungkin sulit kembali lagi ke Indonesia,” katanya.

     

    Sebagai mahasiswa semester empat, Basheer memiliki harapan besar selama Idul Fitri tahun.

     

    “Saya berharap bisa sukses dalam studi, lulus tepat waktu, dan diberikan taufik serta hidayah untuk terus berbuat amal saleh,” pungkasnya.


    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Kuliah di UMS, Mahasiswa Yaman Rasakan Kehangatan Suasana Lebaran di Indonesia

    Terkini