Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: indospektrum.id
SOLO - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap meladeni gugatan terkait Mobil
Esemka yang masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Solo. Jokowi telah menunjuk kuasa
hukum guna menghadapi gugatan tersebut.
Sebagaimana diketahui, seorang warga Solo bernama Aufaa Luqmana (19) yang
mengajukan gugatan perdata terhadap Jokowi, Maruf Amin, dan PT Solo Manufaktur
Kreasi ke PN Solo terkait penjualan mobil Esemka. Gugatan itu telah terdaftar
dengan nomor perkara PN SKT-08042025051.
“Ditanyakan ke pengacara karena sudah diserahkan ke pengacara," kata
Jokowi, Jumat (11/4/2025).
Presiden RI ke-7 ini menilai hal mengenai mobil esemka bukan kasus. Namun
demikian, gugatan yang dilayangkan akan dilayani mengingat Indonesia negara
hukum. Sehingga semua sama di mata hukum.
Jokowi belum bisa memastikan apakah akan datang saat sidang di pengadilan.
Dirinya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pengacara.
Mengenai pabrik Mobil Esemka yang dianggap tidak beroperasi, Jokowi
menyatakan bahwa keberadaannya dikelola swasta. Sebagai wali kota, dulunya ia
hanya mendorong hasil karya anak anak smk dengan teknisi di bidang otomotif.
"Kita mendorong untuk mengajak uji emisi. Itu yang harus dilakukan
pemerintah. Setelah itu, ada yang ingin berinvestasi atau tidak itu persoalan
lain," katanya.
Pihaknya juga mendorong agar ada yang berinvestasi ke Mobil Esemka. Hanya saja,
investasi di bidang otomotif tidak mudah. Sebab harus bersaing dengan principal
yang sudah lama dan harga yang kompetitif. Selain itu juga pelayanan purna yang
ada di semua bengkel. Jokowi menegaskan bahwa persoalannya sangat kompleks tak
hanya membuat saja.
Semua menjadi urusan swasta dan urusan pemerintah mendorong agar apapun
produk yang dihasilkan rakyat ada yang berinvestasi.
Mengenai perkembangan produksi pabrik Esemka, hal itu sudah menjadi ranah
swasta. Saat jadi presiden, dirinya sudah membuka. Namun untuk masalah produksi
marketing dan laku atau tidak laku sudah menjadi urusan perusahaan yang
bersangkutan.
Jokowi menyatakan jika mobil esemka berproduksi lebih banyak, maka lebih
baik. Sebab dapat menyerap tenaga kerja kesempatan kerja, sparepart serta
lainnya yang menyangkut produk lokal maka sangat bagus. Namun sekali lagi,
bersaing didunia.bisnis termasuk otomotif tidak.mudah.
"Banyak yang sudah membuktikan, merk-merk dari Eropa saja di kita
banyak yang tutup," katanya.